Beberapa Hal Mengenai Kuntilanak Yang Perlu Diketahui

bukupediahantu - Kuntilanak dengan pakaiannya yang putih polos dan rambut panjang bak duta sampo itu adalah hantu khas Indonesia yang paling populer setelah pocong. Sebenarnya ia memiliki saudara sejenis di negara-negara lain, tentunya dengan nama berbeda dan beberapa ciri fisik berbeda pula, walaupun ada banyak kesamaan menonjol.

Misalnya di Malaysia dikenal dengan nama Puntianak/Pontianak, di Eropa mengenal Banshee, di Inggris mengenal Jenny Greenteeth, di Jepang ada serupa Sadako, di Thailand pun ada dan masih banyak lagi yang berbeda etnis serta ootd-nya. Kisahnya sih ia adalah hantu dari perempuan yang meninggal di tengah kehamilan. Selain itu hal apa saja yang perlu kita tahu tentang kuntilanak? Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui soal kuntilanak :







1. Tertawa melengking dan menangis dalam waktu dekat.

Kuntilanak dikenal dengan suara tawanya yang melengking tinggi. Ia juga kadang terdengar menangis. Uniknya, kuntilanak bisa terdengar baik tertawa maupun menangis dalam jeda waktu yang sangat singkat.

2. Suara keras berarti dia jauh, suara kecil berarti dia dekat.

Kamu pasti sering mendengar tentang ini. Ya, kalau kamu mendengar tawanya dalam volume keras, berarti dia sedang jauh, setidaknya berjarak lebih dari 50 meter. Sedangkan kalau kamu mendengar tawanya dalam volume kecil, siap-siap aja, coba tengok ke belakang.

3. Berpindah tempat dengan tiba-tiba.

Banyak pengakuan yang menyatakan bahwa kuntilanak berpindah tempat dengan melayang. Ia jarang terlihat berjalan dan lebih sering hanya berdiri atau duduk di ketinggian. Namun ada beberapa saksi yang mengatakan bahwa ia juga bisa berpindah tempat dengan tiba-tiba. Kurang lebih sama seperti kita lah yang bisa berjalan, merangkak atau berlari tergantung situasinya.

4. Suka puing-puing bangunan atau bangunan yang masih setengah jadi.

Selain puing bangunan atau bangunan yang masih setengah jadi, kuntilanak suka tempat terbengkalai sepi seperti bekas gedung kuno, rumah sakit, sekolah, gedung dengan berbagai tragedi, perkantoran dan aula. Utamanya di bagian lorong, pojok ruangan atau tangga besar. Untuk memanggilnya, beberapa orang menggunakan lagu “Lingsir Wengi”.

5. Sering bertempat di muara sungai atau di pinggiran danau atau kolam

Tempat berkeliaran kuntilanak gak jauh beda dengan pocong. Bedanya pocong lebih suka pinggiran sungai yang kotor, sedangkan kuntilanak gak pandang bersih atau kotornya. Wah, ini kayaknya kuntilanak penikmat alam yang asri.

6. Kuntilanak takut dengan pisau, gunting atau paku.

Kepercayaan ini utamanya dimiliki oleh sebagian adat Jawa. Namun paku lebih berlaku universal. Banyak yang mengatakan bahwa paku mampu menahan kuntilanak dari mengganggu jika ditusukkan di bagian ubun-ubunnya. Sedangkan sebagian tempat yang lain percaya bahwa penempatan paku yang tepat untuk menangkal kuntilanak adalah dengan menusukkannya ke lubang di bagian tengkuknya.

7. Mengganggu bahkan mencelakai Wanita Hamil.

Menurut adat Jawa, wanita hamil paling rentan diganggu dan dicelakai oleh kuntilanak. Soalnya kuntilanak dipercaya dapat mencuri janin apalagi jika kehamilannya sudah usia tua. Makanya beberapa orang Jawa selalu menyimpan pisau, gunting atau paku di dekat ibu yang sedang hamil untuk menangkal kuntilanak.

8. Menyukai daging anak-anak dan darah orang.

Ternyata gak hanya janin dalam kandungan berusia tua, tapi anak-anak juga suka dimangsa oleh kuntilanak. Terutama balita yang belum bisa berjalan, ini sebenarnya juga sebagai simbolik orang Jawa agar tiap orangtua menjaga anaknya dengan baik, jangan sampai lepas pengawasan. Sementara itu, “spesies” kuntilanak yang ada di Kalimantan Utara maupun Malaysia dipercaya suka menghisap darah orang di bagian tengkuk seperti vampir/drakula. Sedangkan “spesies” kuntilanak di beberapa daerah dipercaya memiliki punggung bolong atau lebih dikenal dengan nama “sundel bolong”. Nah, untuk “spesies” kuntilanak di Sunda dipercaya adalah jenis yang paling ramah karena hanya penampakan saja, gak mengganggu.

9. Menyukai pohon waru doyong.

Ya, yang suka di pohon waru bukan cuma “anak kambing saya”, tapi juga si jelita berdaster putih polos, dengan rambut panjang indah menjuntai yang gak mau jadi duta sampo lain. Bedanya kuntilanak lebih memilih pohon waru yang miring, atau dalam istilah Jawa disebut pohon waru doyong. Kenapa? Sepertinya sih karena kemiringannya itu jadi lebih enak untuk dibuat duduk. Inilah yang menyebabkan kebanyakan orang di Jawa langsung menebang pohon waru jika tumbuhnya terlihat miring.

10. Saat mereka dekat akan tercium aroma ”aneh”.

Kemunculan kuntilanak sering disertai bau aneh. Baunya kadang terasa seperti bunga kamboja, kadang juga seperti bau bangkai busuk. Gak ada penjelasan pasti bau yang ini itu menggambarkan kondisinya sedang apa.